Quo Vadis IDI: Arah dan Strategi ke Depan

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi dokter terbesar di Indonesia terus beradaptasi dengan dinamika dan tantangan zaman. Arah dan strategi IDI ke depan sangat krusial untuk memastikan martabat profesi, kualitas pelayanan kesehatan, dan kesejahteraan anggotanya.

Tantangan yang Dihadapi IDI

Dalam perjalanannya, IDI menghadapi beragam tantangan, antara lain:

• Dinamika Regulasi Kesehatan: Perubahan kebijakan pemerintah, seperti pengesahan Undang-Undang Kesehatan yang baru, membawa implikasi signifikan terhadap peran dan wewenang organisasi profesi, termasuk IDI.
• Perkembangan Teknologi Kedokteran: Kemajuan teknologi yang pesat menuntut dokter untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan adaptasi. IDI harus memastikan anggotanya siap menghadapi era digitalisasi dan inovasi medis.
• Distribusi dan Pemerataan Dokter: Masih adanya kesenjangan distribusi dokter, terutama di daerah terpencil dan tertinggal, menjadi pekerjaan rumah besar bagi IDI dan pemerintah.
• Peningkatan Kualitas dan Etika Profesi: Menjaga standar profesionalisme dan etika tetap menjadi prioritas utama di tengah berbagai godaan dan tekanan.
• Kesejahteraan Dokter: Isu kesejahteraan, perlindungan hukum, dan jaminan kesehatan bagi dokter masih menjadi perhatian yang terus diperjuangkan.
• Pandemi dan Krisis Kesehatan: Pengalaman pandemi COVID-19 menunjukkan betapa pentingnya peran dokter dan perlunya sistem kesehatan yang tangguh, di mana IDI diharapkan menjadi garda terdepan.

Arah dan Strategi IDI ke Depan (IDI Reborn)

IDI telah merumuskan berbagai strategi untuk menghadapi tantangan ini, yang sering digaungkan dengan semangat “IDI Reborn“. Beberapa poin utama arah dan strategi ke depan meliputi:

1. Penguatan Kesejawatan dan Etik Kedokteran

• Soliditas Anggota dan Organisasi: Memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara seluruh dokter Indonesia sebagai “rumah besar tunggal” bagi profesi dokter.
• Etik yang Inovatif dan Modern: Terus menguatkan penegakan etik kedokteran dan disiplin profesi, serta mengembangkan konsep kesejawatan yang relevan dengan perkembangan zaman.

2. Peningkatan Citra dan Advokasi Organisasi

• Transparansi dan Akuntabilitas: Meningkatkan citra organisasi yang transparan, akuntabel, proaktif, sinergis, dan kolaboratif.
• Advokasi Kebijakan Strategis: Menguatkan konektivitas dan peran advokasi IDI dalam perumusan kebijakan strategis pemerintah di bidang kedokteran dan kesehatan. Ini termasuk advokasi untuk percepatan pembangunan kesehatan di daerah, khususnya daerah terpencil.
• Koneksi dengan Stakeholder: Memperkuat relasi, komunikasi, dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan kesehatan dalam sistem kesehatan nasional.

3. Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anggota

• Infrastruktur Pelayanan Anggota: Membangun infrastruktur pelayanan dan kesejahteraan anggota yang inovatif, efisien, dan berkeadilan.
• Sistem Perlindungan Hukum: Membentuk sistem perlindungan hukum yang efektif dan kompeten bagi anggota, serta menguatkan advokasi regulasi terkait.
• Jaminan Pembiayaan Kesehatan: Menguatkan advokasi dan regulasi pembiayaan kesehatan nasional serta jaminan kesehatan yang lebih baik dan berkeadilan bagi anggota.

4. Pengembangan Sumber Daya Manusia Kedokteran

• Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan: Meningkatkan kompetensi dan kapabilitas dokter pada aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) secara berkelanjutan, serta membangun sistem ketahanan dokter Indonesia.
• Riset dan Inovasi: Menguatkan budaya riset ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran di kalangan anggota.
• Pemerataan Dokter Berkualitas: Berkontribusi dalam upaya pemenuhan dan distribusi dokter berkualitas yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

5. Modernisasi Manajemen Organisasi

• Restrukturisasi dan Sistem Modern: Melakukan restrukturisasi organisasi dan membangun sistem manajemen organisasi modern berbasis teknologi informasi dan big data.
• Integrasi Monitoring dan Evaluasi: Membangun sistem integrasi monitoring dan evaluasi kinerja organisasi untuk memastikan pencapaian program.

Penutup

IDI terus berupaya menjadi organisasi yang adaptif, profesional, dan relevan di tengah perubahan zaman. Dengan semangat soliditas, adaptasi, dan kolaborasi, IDI diharapkan akan terus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pelayanan kesehatan di Indonesia, serta menjaga profesi dokter sebagai salah satu pilar utama kemajuan bangsa.